Jangan Lupa di subscribe yah kawan

video toraja TNI membeli 8 Pesawat angkut militer MV 22 Block C Osprey

[postlink]http://videotoraja.blogspot.com/2020/07/tni-membeli-8-pesawat-angkut-militer-mv.html[/postlink]http://www.youtube.com/watch?v=UeKA5NoJxgEendofvid
[starttext]

Spesifikasi: - Mesin: Two Rolls-Royce AE1107C, 6,150 shp (4,586 kW) each - Panjang: Fuselage: 57.3 ft. (17.48.20 m); Stowed: 63.0 ft. (19.20 m) - Width: Rotors turning: 84.6 ft. (25.78 m); Stowed: 18.4 ft. (5.61 m) - Lebar: Nacelles vertical: 22.1 ft. (6.73 m); Stabilizer: 17.9 ft. (5.46 m) - Diameter rotor: 38,1 ft (11,6 m) - Vertical Takeoff Max Gross Weight: 52.600 lbs. (23.859 kg) - Kecepatan terbang: 270 kts (500 km/h) SL - Radius misi: 428 nm – MV-22 Blk C with 24 troops, ramp mounted weapon system, SL STD, 20 min loiter time - Cockpit: 2 MV / 3 CV


Sy tdk mengerti tentang pertahanan, sy cuma bisa melihat dng kasat mata ttg alutsista TNI. Menurut sy TNI belum terlalu perlu dgn heli semacam itu, yg diperlukan TNI adlh jet tempur multiroul kelas berat dan heli sekelas Mi-35 rusia yg bisa berfungsi ganda, bisa jd heli serbu (angkut pasukan hkusus) dan bertindak sbg heli serang utk menghancurkan infrastruktur musuh dgn rudal sekaligus, lg pula kalau Indonesia mau maju manfaatkan dulu heli buatan PT. DI kalau hanya utk angkut pasukan, toh PT. DI sdh bisa membuat helicopter samacam super puma. Sy kira utk situasi geopolitik dan utk menghadapi perang asimetris, TNI lebih butuh jet tempur superioritas udara/bombmer dan pertahanan udara jarak jauh seperti S-400 + sistem peperang elektronik semacam krasyuka-4 milik rusia. Ini menurut pendapt sy, kalau menurut teman2 pasti beda lg.









[endtext]
 
close